Sabtu, 23 Januari 2010

Sunatan Dibatalkan, Dinkes Sumenep Kecewakan Masyarakat


Sumenep - Akibat Sunatan Massal dibatalkan sepihak, banyak masyarakat Sumenep menyatakan kecewa terhadap Dinas Kesehatan Sumenep. Pembatalan ini dilakukan sepihak dan tanpa alasan yang jelas. Rencananya acara akan dilakasanakan lembaga kemasyarakatan Azasi Hasan Center (AHC) 25-26 Januari 2010.

Dijejaring facebook sudah banyak masyarakat yang mengecam Dinkes Sumenep. Mereka menuangkan kekecewannya di dinding facebook Azasi Hasan Center. Masyarakat kecewa dengan mengatakan, acara ini seharusnya jangan dipolitisir karena menyangkut aksi sosial yang diperuntukkan kepada rakyat kecil.

”Cari solusi terbaik, demi keutuhan simpatisan di daerah-daerah.Kasihan anak-anak dan saudara kita yang memang mengharap & menanti kegiatan Sunatan Massal, yang di programkan Azasi Hasan center. Masih ada beberapa waktu lagi untuk berfikir demi kesuksesan bersama,” tulis Anggara dari Masalembu di facebook, Kamis, (21/01).

Sementara Ayak Mursid Sanjaya lebih tegas lagi. Ia mengungkapkan kekecewaannya di facebook Azasi Hasan Center. ”Kita ngak abis fikir, kok tega-teganya menjelang hari H dibatalkan. Sungguh dlolim sekali, kasihan masyarakat bawah yang sudah menanti sunatan massal ini,” ungkapnya dengan rasa kecewa.

Selain nama Anggara dan Ayak Mursid Sanjaya yang mengungkapkan rasa kekecewaannya. Ratusan para facebooker yang tergabung Azasi Hasan Center juga menuangkan dukungan moril dan ungkapan rasa kekecewan. Dimana banyak tulisan dukungan kepada Azasi Hasan di dinding facebook dan jejaring grup Azasi Hasan Center.

Dukungan moril dari masyarakat ini dibenarkan oleh Azasi Hasan, Pembina lembaga kemasyarakatan Azasi Hasan Center. ”Memang banyak sms, pesan lewat facebook dan telpon ke saya menanyakan, kenapa bisa dibatalakan sepihak,” kata Azasi Hasan saat dikomfirmasi, Kamis, (21/10).

Menurutnya, kami atas nama Azasi Hasan Center menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Mengingat pelaksanaan sunatan massal ini dibatalkan mendadak. Dimana adanya pembatalan sepihak dan tidak adanya alasan yang jelas dari Dinkes Sumenep, kita tidak perlu berpolemik dalam hal ini, mari kita cari solusinya demi masyarakat, para pendaftar yang akan disunat tersebut dari golongan yang tidak mampu lho...!!

”Kerjasama AHC dengan Dinkes Sumenep telah mendapat persetujuan resmi dengan surat no. 445/3636/435.102/2009 tgl 11-12-2009. Namun menjelang pelaksanaan kami menerima surat pembatalan sepihak dari Dinkes Sumenep. Dimana alasan pembatalan tersebut tidak jelas, dengan melalui surat No. 445/0086/435.102/2010 Tgl 20-01-2010,” terang Azasi Hasan dengan lugas.

Pria kelahiran Sumenep, 28 Juli 1968 ini mengatakan, Sehubungan dengan pembatalan sunatan massal. Azasi Hasan Center insya Allah, akan tetap melaksanakan sunatan massal dengan waktu & tempat ditentukan kemudian. Dimana nantinya akan bekerjasama dengan pihak swasta, dan lembaga kemasyarakatan yang lebih profesional dan independen. Kita butuh waktu dan harus menyiapkan tempat, logistik, SDM dll.

Kami sebagai lembaga publik yang bergerak dibidang sosial dan kemanusiaan akan terus melakukan aksi sosial untuk berpacu dalam kebajikan tanpa pretensi kultur, ideologi, dan politik. Mohon do’anya agar Azasi Hasan Center diberi kekuatan dalam menghadapi semua ini, kata Azasi hasan dengan tetap menunjukkan semangat dan ketegarannya.

Azasi Hasan menambahkan bahwa, Azasi Hasan Center alasan awal memilih bekerjasama dengan Dinkes Sumenep. Ia memilih Puskesmas karena tempat dinilai lebih steril di puskesmas. Selain itu biaya-biaya bisa semua masuk ke PAD yang notabene menjadi pemasukan ke kas Pemda.

”Bisa dibayangkan kalau per anak Rp. 75 ribu dengan pendaftar 20 ribu diseluruh kecamatan. Tentunya akan masuk ke kas pemda sejumlah 1.5 Milyard. Namun kami menyadari, rekan-rekan di Dinas Kesehatan Sumenep jangan sampai menjadi karbon pretensi politik ke depannya; ujar Azasi Hasan, sedikit memaklumi tekanan yang kuat selama ini.

Sementara dr. Susianto Kepala Dinas Kesehatan Sumenep ketika di komfirmasi, Kamis (21/10) tidak bisa menjelaskan dengan jelas kenapa terjadi pembatalan sepihak. Ia hanya menjawab, untuk hal tersebut dari hati yang besar dan kami terima. ”Masalah pelayanan Puskesmas tetap seperti yang ada selama ini. Kami tetap akan menerima pelayanan sunatan walau cuma sekitar 5-7 orang,” kata Susianto melalui telepon selularnya.

Kesan Dinkes mengalihkan perhatian mulai terlihat. Ketika ada pertanyaan, kenapa dibatalkan mendadak dan sepihak. ”Kami menerima hasil dan tanyakan saja kepada pak Acik (red-Azasi Hasan) saja, yang sangat dalam pemikirannya, yaitu sukses dan kondusif,” kata Susianto berkelit saat menjawab. (adv)

Kamis, 21 Januari 2010

INFORMASI PENUNDAAN DAN PEMBATALAN SUNATAN MASSAL

Aww.Wr.Wb.

Bpk/ibu/sdr2: Kami atas nama Azasi Hasan Center (AHC) mhn maaf yg sebesar2, pelaksanaan sunatan massal ditunda dg alasan sbb :

1. Kerjasama AHC dg dinkes telah mendapat persetujuan resmi dr Dinkes dg surat no. 445/3636/435.102/2009 tgl 11-12-2009,

2. Menjelang pelaksanaan kami terima surat PEMBATALAN sepihak dr Dinkes dg alasan tidak jelas dg surat No. 445/0086/435.102/2010 Tgl 20-01-2010,

3. Sehubungan dg point 2 tsb, sunatan massal ttp akan diadakan dg wkt & tempat ditentukan kemudian bekerjasama dg pihak swasta, 4.Mhn doanya agr AHC diberikan kekuatan dlm menghadapi semua ini.

Kami sbg lembaga publik yg bergerak dibidang sosial & kemanusiaan akan terus ber FASTABIQUL KHAIRAT tanpa pretensi kultur, ideologi & politik.

Wass.Wr.Wb

(Azasi Hasan)

Minggu, 17 Januari 2010

Slamet Effendy Yusuf Tawarkan Modernisasi Organisasi NU


Sabtu, 16 Januari

Jakarta, Muktamar
Mantan ketua umum PP GP Ansor NU H Slamet Effendy Yusuf yang juga digadang sebagai salah seorang calon ketua umum PBNU menegaskan pentingnya NU dikelola dengan managemen organisasi modern. Jika tidak, potensi NU akan mandek dan stuktur organisasinya tidak bisa bersinergi satu sama lain.

”Modernisasi organisasi NU Mutlak dilakukan. NU pascamuktamar harus dikelola dengan prinsip managemen dan organiasasi yang modern,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (16/1).

Pembaharuan pengorganisasian organisasi NU, kata Slamet, sangat mendesak mengingat NU mempunyai struktur organisasi yang komplek, dari Syuriyah-Tanfidziyah hingga sejumlah lembaga, lajnah dan badan otonom di bawahnya.

”Tanpa pengelolaan yang bertumpu pada prinsip managemen dan organisasi modern, akan terlalu banyak potensi yang mandek, tidak bergerah dan tidak mampu membangun sinergi, sehingga tujuan organisasi tidak tercapai secara optimal,” katanya.

Ia menambahkan, secara kelembagaan Syuriyah-Tanfidziyah perlu menegaskan fungsi dan peran secara proporsional. Syuriyah harus dikembalikan fungsinya sebagai pengambil keputusan. Sementara tanfidziyah berfungsi sebagai pelaksana organisasi.

”Tanfidziyah sebagai pelaksana harus melakukan, mengimplementasikan dan menjalankan kebijakan organiassi yang telah ditentukan oleh syuriyah. Dengan demikian syuriyah dan tanfidziyah mempunyai hubungan fungsional yang saling memperkuat,” katanya.

Menurutnya, peran tanfidziyah yang terlalu dominan pada beberapa periode terakhir ini harus diakhiri dengan menguatkan kembali syuriyah. ”Namun ini bukan berarti melemahkan tanfidziyah,” katanya.

Dalam kesempatan itu Slamet mengingatkan, NU harus mempunyai prioritas program. Menurutnya, ada empat program yang perlu menjadi prioritas dalam lima tahun kedepan yakni peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan, pendayagunaan potensi ekonomi warga, serta program pengkaderan dan penguatan jaringan NU.

Menurut Slamet, Muktamar ke-32 NU yang akan digelar di Makassar Maret mendatang menjadi momentum terpentuing bagi organisasi NU ke depan. Karena itu muktamar harus dibawa pada pergulatan yang konseptual dalam rangka pembaharuan organisasi dan peningkatan kiprah NU bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. (nam)

http://muktamar.nu.or.id/page.php?lang=id&area=Zmlyc3RfcGFnZQ%3D%3D&lks=ZGluYW1pY0RldGls&cid=MQ%3D%3D&idNya=93

Berkat Dukungan Ulama, Sesepuh dan Pengurus Partai


Cabup Visioner Azasi Hasan Lolos Konvensi

Sumenep - Kandidat Bakal Calon Bupati Sumenep Azasi Hasan, SE, MM dinyatakan lolos Konvensi dan Rapimcab DPC PPP Sumenep. Ia lolos dalam Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati 2010-2015 di Aula Gedung RRI Sumenep, Minggu malam (10/01). Pada agenda besar partai berlambang ka’bah ini, Azasi Hasan terpilih bersama kandidat dua nama lain yang mengikuti acara konvensi.

Bersama itu konvensi juga menetapan tiga nama bakal calon yang lolos sebagai bakal calon wakil bupati. Azasi Hasan lolos sebagai kandidat bakal calon bupati karena dianggap memiliki visi-misi untuk mewujudkan perubahan nyata. Dimana pada penyampaian visi-misi Azasi Hasan mampu menguraikan secara singkat, padat dan tepat sararan.

Bahkan saat sambutan, banyak terikan dan tepuk dari peserta, pengurus partai dan undangan sebagai bentuk dukungan. Hadir empat panelis sebagai penanggap atas penguraian visi-misi yang dilontarkan semua bakal calon bupati dan wakil bupati. Diantaranya Hariyadi (Unair), Sri Adiningsih (UGM), Ach. Novel (Unija) dan dr. Kusmuni Dali Ketua IDI Sumenep

Dihadapan peserta dan panelis ia menyampaikan visi-misinya. Azasi Hasan menyampaikan bahwa visinya adalah Mewujudkan Sumenep Sejahtera & Berahlak Melalui penyelenggara Pemerintahan Yang Bersih, Demokratis & Efisien. ”Untuk mewujudkan visi pembangunan seperti dimaksud visi tersebut, kami akan merumuskan misi pembangunan agar tujuannya dapat tercapai,” kata Azasi Hasan yang saat ini sebagai Secretary Corporate Bank BNI 1946

Secara garis besar, misi pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2010-2015, Azasi Hasan diantaranya, Peningkatan aksebilitas pelayanan pendidikan yang murah, bermutu, disegala bidang demi peningkatan kualitas SDM, yang berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Meningkatkan aksebilitas pelayanan kesehatan yang murah & memadai untuk peningkatan produktivitas masyarakat.

Selanjutnya, Perluasan lapangan kerja untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup rakyat dengan memberdayakan perekonomian rakyat yang berbasis pertanian, nelayan, pengusaha kecil & menengah. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan industri, perdagangan yang berdaya saing berbasiskan potensi daerah & pengelolaan potensi ekonomi rakyat melalui kemitraan antar pelaku ekonomi.

Ditambahkan juga bahwa, perlunya mengoptimalkan pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang produktif, berdaya saing, adil, merata & ramah lingkungan serta berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Perimbangan pembangunan disemua daerah secara terpadu & proporsional. Mewujudkan birokrasi profesional dalam rangka peningkatan pelayanan publik. Dan terakhir peningkatan keamanan, ketertiban, supremasi hukum, stabilitas politik & HAM.

Sementara dalam rangka mewujudkan visi-misi pembangunan Sumenep kedepan yang telah diuraikan. Tentunya diperlukan kerangka strategis agar proses dan langkah terseut dapat lebih terarahkan. ”Yakni dengan cara menterpadukan secara harmonis penyelenggaraan tugas pemerintahan, tugas pemberdayaan masyarakat dan tugas pembangunan,” jelas pria kelahiran Sumenep, 28 Juli 1968 ini.

Azasi Hasan juga menjelaskan, penyelenggaraan tugas pembangunan harus dengan program-program prioritas dan terarah. Diharapkan dapat mencapai atau mewujudkan visi dan misi pembangunan Sumenep yang telah ditetapkan. ”Adapun strategi pembangunan yang kita terjemahkan diantaranya; Strategi Bidang Pemerintahan, Strategi di Bidang Pembangunan dan Strategi di Bidang Kemasyarakatan,” ujarnya.

Adapun menurutnya strategi tersebut, memerlukan komitmen penyelenggaraan tugas pemerintahan, tugas pemberdayaan masyarakat, dan tugas pelaksanaan pembangunan. ”Secara garis besar dapat dijelaskan dengan, Pengembangan ekonomi sektor riil, Pengembangan Kualitas Pendidikan dan Ponpes, Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Penegakan Supremasi Hukum, Otonomi Daerah dan Pengembangan Potensi Daerah,” tandasnya.

Lolosnya Azasi Hasan tidak lepas karena dukungan dari ulama, sesepuh, pengurus Partai. Dimana menghadiri konvensi terlihat hadir diantaranya, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan pemuda, tim sukses dan pendukung Azasi Hasan mendampingi dirinya. Turut juga hadir beberapa pengurus Pimpinan Anak Cabang PPP dan sesepuh PPP Sumenep ikut mendampingi dirinya.

Langkah kedapan Sesuai Pasal 5 Juklak Desk Pilkada DPP PPP tentang Pengusulan, Pengajuan dan Penetapan Bakal Calon Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota. Ayat 2 tertulis apabila tidak memenuhi persyaratan untuk mencalonkan paket calon sendiri, maka DPC dapat melakukan koalisi dengan partai politik yang memiliki kesamaan visi, misi dan Khittah Program Perjuangan PPP.

”Kami juga akan terus menggalang komunikasi dan mencari tambahan dukungan koalisi dengan parpol lainnya. Agar dukungan meluas dan merata. Sehingga dengan dukungan tersebut, cita-cita kemenangan yang kita harapkan kemenangan bisa tercapai,” terang Azasi Hasan.

Selanjutnya sebagaimana poin penting pada Pasal 5 ayat 3 menyebutkan, Pertimbangan kemungkinan terpilih sebagaimana pada ayat 2 didasarkan atas kecendrungan pendapat masyarakat yang diantaranya, didapatkan melalui survey pendapat masyarakat yang dilaksanakan Lembaga Survey Opini Publik. Baik yang dikelola oleh Partai maupun Lembaga Survey Indonesia.

Setelah lolos konvensi Azasi Hasan akan terus berkonsentrasi pada membangun komunikasi politik agar bisa lolos pada tahapan konvensi berikutnya. Selain itu ia terus akan menggalang dukungan suara dan melakukan sosialisasi dalam rangka meningkatkan elektabilas. Agar DPW PPP Jawa Timur dan DPP PPP memilih, merekomendasikan dan menetapkan dirinya sebagai satu-satunya Bakal Calon Bupati Sumenep 2010-2015. (adv)

Jumat, 08 Januari 2010

Jelang Pilkada Sumenep 2010-2015 Konvensi PPP Harus Transparan


Oleh Syafrudin Budiman, SIP
Pemerhati Sosial Politik dan Media

Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Sumenep tepat tanggal 10 Januari 2010 akan menggelar Konvensi dan Penjaringan. Agenda besar ini untuk menjaring kandidat Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015.

Tentunya perhetalan ini harus dilaksanakan tranparan dan akuntable dalam pelaksanaan penjaringan. Mengingat PPP merupakan partai politik yang paling diminati oleh para kandidat bakal calon.

Berdasarkan batas akhir pendaftaran bacabup pada Jumat pukul 13:30 WIB, jumlah bacabup yang mendaftar pada PPP berjumlah 11 orang. Ke-11 bacabup yang mendaftar pada PPP adalah Drs. H. Azasi Hasan, SE, MM, Mustafa Supangat, Ir. H. Sugianto, KH. Muhsin Amir dan Dr. Drs. H. Moh. Sajali, SH, MM. Selanjutnya KH. Subaidi, KH. Drs. Abdul Muiz, MM, KH. RB. Ahmad Muhammad, KH. RP. A. Mujahid Anshori, Ir. H. Sungkono Sidik, S.Sos, M.Si dan Ir. R. Bambang Mursalin, MM. MBA.

Hal ini menunjukkan indikator bahwa PPP Sumenep menjadi parpol yang paling diminati dan dipercaya. Sangat jauh jika dibandingkan dengan konvensi dan penjaringan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep yang hanya diikuti empat orang.

Alasan ini menjadi empiris mengingat sebelumnya DPC PPP Sumenep bersama DPC PPNUI berhasil mengantarkan KH. Ramdlan Siradj dan Moch. Dahlan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2005-2010.

Berdasarkan hasil rekapitulasi akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan yang diusung PPP ini berhasil meraup suara tertinggi. Terbukti pasangan KH. Moh. Ramdlan Siradj - Moch Dahlan memperoleh suara 247.939 suara, diikuti pasangan Abuya Busyro Karim-Mohammad Ramli sebanyak 115.927 suara.

Sedangkan di posisi ketiga pasangan Majid Tawil-Wakir Abdullah dengan perolehan suara 92.711 suara. Sementara pasangan Mu’is Aliwafa-Siti Aisyah berada di posisi keempat dan disusul pasangan Afif hasan-Malik Effendi di posisi terakhir.

Pertanyaan berikutnya mampukah PPP Sumenep mampu memenangi pertarungan politik pilkada 2010 mendatang. Mengingat sekarang tidak ada calon dari incumben dan persaingan antar kandidat dengan pasangan parpol lain semakin ketat. Jangan sampai peluang didepan mata merebut kursi kekuasaan untuk kedua kalinya lepas dari genggaman tangan.

Sesuai juklak DPP melalui SK DPP PPP No 0164/- KPTS/DPP/V/2007 tentang Juklak Pengajuan Calon Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota pada Pilkada mengalami perubahan. Dimana sebelumnya calon yang akan diusung ditetapkan DPC yang merekomendasikan dua calon menjadi tiga pasang calon ke DPW.

PPP Sumenep akan menentukan calon usungannya dalam forum Rapimcab yang dijadwalkan 10 Januari 2010, sekaligus mendengarkan pemaparan visi dan misi calon. Setelah itu setiap PAC akan memberikan pemandangan umum mengenai calon. Selanjutnya akan ditetapkan Tim 5 Desk Pilkada DPC PPP menetapkan sedikitnya tiga pasang calon.

Apabila dalam rapimcab tersebut nanti akan dilakukan melalui voting. Sebanyak 27 PAC yang ada di Kabupaten Sumenep memiliki hak masing-masing PAC satu suara dan serta DPC satu suara. Sementara DPW yang akan hadir hanya memiliki hak bicara.

Dalam penyampaian visi dan misi calon nantinya akan bisa dilihat. Siapakah kandidat yang visioner dan mempunyai konsep yang jelas dan kongkrit. Terutama dalam melakukan perubahan nyata kedepan yang lebih baik. Dimana seorang bupati tidak hanya dituntut mengelolah daerahnya saja.

Sosok bupati kedepan diharapkan mampu mensinergikan dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Menjelang pengembangan kawasan Suramadu untuk memperluas akselerasi ekonomi Madura. Sangat dibutuhkan pemimpin yang visioner berjiwa enterpreneur dan mempunyai leadership yang handal.

Mengingat Sumenep selama 5 tahun terakhir bergerak pada posisi stagnan. Tidak terlalu bergerak maju dan cenderung bisa mengalami kemunduran. Sosok bupati kedepan dituntut memiliki visi, misi yang jelas kepada partai dan masyarakat. Seorang Bakal Calon PPP Sumenep juga harus memiliki elektabilitas yang tinggi, populer dan disukai masyarakat. Sehingga nantinya bisa terpilih dan bisa menjadi sandaran partai untuk menuju Pileg 2014 nantinya.

Pada konvensi dan penjaringan suara dan aspirasi PAC PPP dan para sesepuh PPP sangat dibutuhkan. Khususnya dalam penentuan penjaringan dan penetapan kandidat Bakal Calon PPP Sumenep. Tim 5 Desk Pilkada DPC PPP Sumenep diharapkan fair, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan (akuntable). Baik kepada simpatisan, kader dan pengurus ranting sampai DPP PPP.

Sesuai Pasal 5 Juklak Desk Pilkada DPP PPP tentang Pengusulan, Pengajuan dan Penetapan Bakal Calon Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota. Ayat 2 tertulis apabila tidak memenuhi persyaratan untuk mencalonkan paket calon sendiri, maka DPC dapat melakukan koalisi dengan partai politik yang memiliki kesamaan visi, misi dan Khittah Program Perjuangan PPP.

Selanjutnya ada poin penting pada Pasal 5 ayat 3 menyebutkan, Pertimbangan kemungkinan terpilih sebagaimana pada ayat 2 didasarkan atas kecendrungan pendapat masyarakat yang diantaranya, didapatkan melalui survey pendapat masyarakat yang dilaksanakan Lembaga Survey Opini Publik. Baik yang dikelola oleh Partai maupun Lembaga Survey Indonesia.

Dalam penentuan hasil konvensi dan penjaringan jangan sampai terjadi praktek-praktek yang tidak diinginkan. Misalnya dengan bentuk subjektif lebih memihak salah satu kandidat dan demi kepentingan pragmatis. Jangan sampai ada kesengajaan mengeliminir salah satu kandidat untuk kepentingan calon tertentu.

Jika hal ini dilakukan dengan baik dan sukses, tentunya konvensi ini akan melahirkan calon pemimpin yang memiliki kapabilitas dan kridibilitas. PPP Sumenep akan memiliki Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang kuat dan memiliki peluang kuat menang. Sehingga untuk yang kedua kalinya PPP Sumenep mampu memenangi pilkada 2010.

Berdasarkan data yang ada PPP Sumenep hanya memiliki 7 kursi dan hanya memperoleh suara sebanyak 60.667 suara sah. Tentunya ini belum cukup memenuhi persyaratan UU No 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Dimana dalam Pasal 59 ayat 1 ayat 2 Partai politik atau gabungan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD. Atau 15% (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Sedangkan kebutuhan dalam penganjuan dan penetapan pencalonan PPP Sumenep harus mampu memenuhi persyaratan UU yang ada. Dimana harus mencari satu kursi lagi karena 15% (lima belas persen) dari 50 Kursi DPRD Sumenep adalah 8 kursi. Sedangkan 15% (lima belas persen) dari total suara pada Pileg sebesar 560141 suara sah adalah sekitar 84021 suara. Tentunya PPP Sumenep harus koalisi dengan parpol lain agar memenuhi suara tersebut.

Sementara itu secara pemetaan dan perkembangan politik, sudah nampak Bakal Calon Bupati yang menguat. Terlihat Drs. Azasi Hasan, SE, MM, Secretary Corporate BNI 1946 Pusat menguat pada konvensi ini. Bakal Calon Bupati dari Partai Persatuan Pembangunan Sumenep ini resmi mendaftarkan diri sebagai Bacabub dari Partai Berlambang Ka’bah pada 24 Des 09.

Saat pendaftaran Azasi Hasan diantar dan didukung semua PAC PPP di Kabupaten Sumenep. Proses pendaftaran Azasi Hasan tersebut berlangsung semarak. Tepat pukul 11 kamis siang Azasi Hasan mendatangi sekretariat DPC Partai Persatuan Pembangunan Sumenep di jalan lingkar barat. Pendaftaran Azazi Hasan tersebut diantar oleh 24 PAC se Sumenep.

Ketua PAC PPP Kecamatan Lenteng, Waris Miftah menjelaskan keberangkatan Azazi Hasan tersebut sebagai langkah yang bagus. Sebab, PPP pada pilkada tahun lalu termasuk partai yang memenangkan pemilihan kepala daerah. Waris mengatakan, secara instusional semua PAC diberi keluasaan untuk menentukan figur yang akan maju dari PPP. Selama ini Azasi Hasan sudah melakukankomunikasi lebih awal kepada PAC PPP di Sumenep. (www.madurachanel.com, Kamis, 24 Des 09).

Sementara kandidat lainnya yang juga mendaftar lewat PPP Sumenep, Mustafa Supangat menyatakan siap menghadapi pelaksanaan konvensi pada tanggal 10 Januari 2010. Namun, pihaknya berharap konvensi yang akan dilakukan DPC PPP Sumenep itu, berlangsung secara terbuka dan tidak menutup-nutupi kepada publik.

“Kami memang berharap konvensi itu berjalan sesuai harapan dan mekanisme. Jangan sampai membohongi publik, karena kalau itu terjadi, konvensi tersebut akan menjadi tidak ada artinya,” terang Supangat, pada wartawan usai melakukan silaturrahim dengan para Pimpinan Anak Cabang PPP Sumenep, Selasa (29/12). (www.sumenep.go.id Selasa 29 Des 09).

Diharapkan Konvensi dan Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 ini bisa melahirkan pemimpin amanah. Dimana dalam pelaksanaan manejemen pemerintahannya bersumber pada keinginan kuat untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat Sumenep.

Semoga hasil konvensi ini bisa menjadi pendidikan politik bagi masyarakat dan langkah kedepan untuk menuju perubahan. Wallahu'alam Bishawab (*)

http://www.beritajatim.com/citizenjurnalism.php?newsid=366

Semua PAC PPP Sumenep Dukung Azasi Hasan


Kamis, 24 Desember 2009

Sumenep-Bakal calon Bupati dari Partai Persatuan Pembangunan Sumenep bertambah. Kamis siang, Azasi Hasan resmi mendaftarkan diri sebagai Bacabub dari Partai Berlambang Ka’bah. Pendaftaran Azazi Hasan didukung semua PAC PPP di Kabupaten Sumenep.

Proses pendaftaran bakal calon bupati, Azasi Hasan berlangsung semarak. Tepat pukul 11 kamis siang Azazi Hasan mendatangi sekretariat DPC Partai Persatuan Pembangunan Sumenep di jalan lingkar barat. Pendaftaran Azazi Hasan tersebut diantar oleh 24 PAC se Sumenep. Azazi Hasan termasuk putra daerah yang saat ini menjabat Secretary Coorporate Bank BNI.

Kedatangan Azasi Hasan tersebut diterima langsung oleh Baharuddin, sekretaris DPC PPP dan Ali Wafa selaku wakil ketua. Azasi Hasan termasuk salah satu Bacabup kelima yang menyampaikan berkas bakal calon bupati PPP sebelum batas akhir pengembalian.

Ketua PAC PPP kecamatan lenteng, Waris Miftah menjelaskan keberangkatan Azazi Hasan tersebut sebagai langkah yang bagus. Sebab, PPP pada pilkada tahun lalu termasuk partai yang memenanggakan pemilihan kepala daerah. W

aris mengatakan, secara instusional semua PAC diberi keluasaan untuk menentukan figur yang akan maju dari PPP. Tetapi, selama ini Azazi Hasan memulai komunikasi lebih awal kepada PAC PPP di Sumenep.

Saat ditanya soal kemungkinan di konvensi beberapa waktu mendatang, waris mengembalikan sepenuhnya kepada pengurus PAC PPP. Yang jelas, waris berharap semua PAC bisa memilih yang terbaik.

http://www.madurachannel.com/madura/politik/2724-semua-pac-ppp-sumenep-dukung-azazi.html

PENCALONAN PILKADA SUMENEP 2010 MELALUI DUA JALUR


Jumat, 8 Januari 2010

News Room, Jum’at ( 08/01 )
Mekanisme pencalonan pada Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep tahun 2010, ditetapkan oleh KPU setempat melalui 2 jalur, yakni jalur Partai Politik (Parpol) atau koalisi parpol dan perseorangan.

Anggota KPU Kabupaten Sumenep, Hidayat Andiyanto, SH, M.Si mengatakan, untuk persyaratan pencalonan melalui parpol atau koalisi parpol ada 2 cara penghitungan, yakni penghitungan kursi dan penghitungan perolehan suara hasil Pemilu 2009 tingkat Kabupaten.

“Kalau menghitung kursi, parpol atau koalisi parpol harus memiliki sedikitnya 8 kursi di DPRD Sumenep. Kemudian, kalau menggunakan penghitungan perolehan suara sah, akumulasi suara minimal 84.021 suara,”terang Didik, sapaan akrab Hidayat Andiyanto, pada wartawan dikantornya, Jum’at (08/01).

Ia menjelaskan, persyaratan pencalonan melalui mekanisme penghitungan hasil Pemilu 2009, tidak boleh digabung tapi harus salah satu. Jika menggunakan hitungan kursi, penghitungannya harus kursi.

“Kami sudah umumkan mekanisme persyaratan pencalonan itu, agar tidak terjadi kesalah pahaman,”ungkapnya.

Sedangkan, untuk pencalonan perseorangan, katanya, sangat mudah yakni harus memiliki dukungan sedikitnya 33.001 penduduk, yang tersebar di lebih 50 persen jumlah Kecamatan di Sumenep atau 14 Kecamatan.

“Dukungan itu berupa fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, paspor, atau keterangan domisili, yang nantinya diserahkan pada KPU oleh calon perseorangan tersebut,”ujarnya.

Sesuai jadwal yang ditetapkan KPU Sumenep, pendaftaran calon oleh parpol atau koalisi parpol dan perseorangan pada tanggal 18 hingga 22 Maret 2010. Sementara, hari “H” pilkada ditetapkan pada tanggal 14 Juni 2010. ( Nita, Esha )

http://sumenep.go.id/main.php?go=berita&xkd=11405

Sabtu, 02 Januari 2010

Seuntai Bait Mengenang kepergian Gus Dur :


Gus Dur adalah tokoh pengusung kebebasan pers.

Gus Dur juga yang membuka karakter protokoler istana menjadi cair.

Kita kehilangan orang yang mengutamakan kemajemukan.

Dia sosok yang memperjuangkan kebhinekaan.

Dia paling berani dan komitmennya luar biasa.

Gus Dur adalah sosok yang membuat terobosan demokrasi.

Kita berharap ada tokohyang bisa melanjutkan perjuangan Gus Dur.

Selain dikenal cendikiawan, kiai, demokrat, tokoh pluralis, tokoh moderat dan politisi.

Gus Dur juga dikenal orang yang humoris.

Selamat Jalan Gus Dur.


Salam Azasi Hasan Center

Jumat, 25 Desember 2009

AZASI HASAN RESMI DAFTAR BACABUP PADA PPP


Kamis, 24 Desember 2009

Sumenep - Azasi Hasan secara resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep, dengan mengembalikan formulir persyaratan, pada Kamis (24/12) pagi.

Pengembalian berkas formulir Azasi tersebut, dikawal oleh Tim Suksesnya, dan diterima langsung Ketua Kelompok Kerja Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) PPP, Baharuddin, di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Sumenep.

Azasi mengatakan, pihaknya sengaja mendaftar sebagai bacabup pada PPP, karena PPP dianggap lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga, untuk sementara tidak ada pikiran untuk maju dalam pesta demokrasi Sumenep 2010 melalui kendaraan selain PPP.

“Kami tidak ada alasan untuk tidak melalui PPP. Kami yakin bisa lolos sebagai bacabup di PPP, untuk itu kami akan memanfaatkan semaksimal mungkin tahapan konvensi nanti, karena itu sebagai penentu kelolosan sebagai bacabup di PPP,”terang Azasi, pada wartawan di Sekretariat DPC PPP Sumenep, Kamis (24/12).

Ia menjelaskan, jika ternyata pihaknya tidak mendapat kepercayaan sebagai Bacabup di PPP, bisa saja berangkat melalui partai politik (parpol) lain. Namun, untuk saat ini pihaknya masih fokus mempersiapkan diri maju sebagai Bacabup melalui PPP.

Sementara, Ketua Kelompok Kerja Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) PPP, Baharuddin, mengatakan, hingga Kamis (24/12) siang, bacabup yang mendaftar ke PPP sebanyak enam orang. Namun, jumlah ini akan bertambah, karena pengembalian formulir berakhir pada hari Jum’at (25/12), pukul 13.30 WIB.

“Untuk seleksi berkas para bacabup yang telah mendaftar di PPP, akan dilakukan setelah tanggal 25 Desember 2009, sebagai batas akhir pengembalian formulir berkas bacabup,” ujar Bahar, pada wartawan dikantornya, Kamis (24/12).

Enam bacabup yang sudah mendaftar pada PPP, yakni Muchsin Amir, Sugianto, Sajali, Soengkono Sidik, Subaidi, dan Azasi Hasan.

Sesuai hasil rapat pleno KPU Sumenep, hari “H” pemilukada setempat, pada tanggal 14 Juni 2010. ( Nita, Esha )

http://www.sumenep.go.id/main.php?go=berita&xkd=11278

Azasi Daftar Bacabup Melalui PPP Sumenep


Kamis, 24 Des 2009

Sumenep - Azasi Hasan mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis.

Kedatangan Azasi di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Sumenep diterima langsung Ketua Kelompok Kerja Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) PPP, Baharuddin.

"Saya sengaja mendaftar sebagai bacabup melalui PPP, karena PPP lebih dekat dengan masyarakat," kata Azasi usai menyerahkan berkas persyaratan sebagai bacabup pada Baharuddin.

Untuk sementara, kata dia, pihaknya memprioritaskan maju sebagai calon pada Pemilukada Sumenep tahun 2010 melalui PPP.

"Kalau tidak mendapat kepercayaan sebagai bacabup di PPP, bisa saja kami berangkat melalui partai politik (parpol) lain. Namun, untuk sementara kami fokus mempersiapkan diri maju sebagai bacabup melalui PPP," kata Azasi menambahkan.

Azasi datang ke Sekretariat DPC PPP Sumenep diantar sekitar 20 orang yang merupakan tim suksesnya.

Sementara Ketua Kelompok Kerja Pemilukada PPP Sumenep, Baharuddin menjelaskan, hingga Kamis siang, bacabup yang mendaftar ke PPP sebanyak enam orang.

"Bisa saja ada tambahan bacabup yang mendaftar ke PPP, karena batas akhir pendaftaran bacabup hingga hari Jumat (25/12) pukul 13:30 WIB," katanya.

Enam bacabup yang sudah mendaftar pada PPP adalah Muhsin Amir, Sugianto, Sajali, Sungkono Sidik, Subaidi, dan Azasi Hasan.

Sesuai hasil rapat pleno KPU Sumenep, hari "H" pemilukada setempat diputuskan pada tanggal 14 Juni 2010.

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/24346/azasi-daftar-bacabup-melalui-ppp-sumenep

Azasi Hasan Dan 19 PAC Menuju Sumenep 1


Jum'at, 25 Desember 2009

Sumenep - Setelah kemarin (Rabu,23/12/2009),DR. Sajali, MM. MH. mengembalikan formulir. Hari ini (Kamis, 24 Desember 2009) giliran Azasi Hasan, menyerahkan formulir bakal calon bupati Sumenep, priode 2010-2015 juni mendatang.

Azasi Hasan tiba di kantor DPC PPP Kabupaten, Jl. Lingkar Barat Sumenep sekitar jam 10,00 wib. Dan langsung diserbu belasan wartawan cetak dan elektronik. Azasi meminta puluhan wartawan menunggu sampai penyerahan berkas selesai.

Dalam penyerahan berkas tersebut, Azasi ditemui langsung Desk Ketua Pilkada Bupati, yang sekaligus sekretaris Partai berlambang ka'bah, yakni K. Baharuddin (mantan anggota komisi D DPRD Sumenep).

15 menit kemudian prosesi penyerahan berkas selesai dan langsung menemui belasan wartawan yang dengan setia menungguinya di teras kantor.

" Terimakasih kawan-kawan media (wartawan, Red.), hari ini, saya resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati. Meski harus menunggu konvensi dan Fit And Proper Test, dalam waktu dekat ini, namun saya yakin dan optimis akan maju melalui PPP". Papar Asazi membuka percakapan dengan insan Pers.

Asazi juga menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah memberi dukungan. " Terutama juga pada seluruh pengurus PAC-PPP yg ikut mendampingi saya, pagi ini". Terang Azasi lebih rinci.

Adapun PAC yang ikut mendampingi pengembalian formulir bakal calon bupati itu antara lain, H. Moh. Ashim Zain (Ketua PAC Batu Putih), Moh. Hadi (Ketua PAC Batang-batang), A. Razak Thalib (Ketua PAC Guluk-guluk), K. Khabir Syam (Ketua PAC Bluto), K. Baihaqi (Ketua PAC Ganding), Sukirman (Ketua PAC Saronggi), Abd. Hadi (Ketua PAC Gili Genting), M. Muhdar (Ketua PAC Pragaan), Tayyib (Ketua PAC Rubaru), H. Syaiful Bari (Ket.PAC Ambunten), Moh.Ikram (Ket.PAC Dungkek), matrawi (Sekretaris PAC Gapura), A. Muahidin Ali (Ket. PAC Dasuk), Mastawi, SAg (Ket. PAC Gapura), Sanwani (Ket.PAC Manding), Ainur Rasyid (Ket. PAC Batuan), Hosnan (Ket.PAC Kalianget), Ahmad Yani (Ket. PAC Talango) dan K. Wasil selaku ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura.

Penulis : Ferry Arbania
Email : Ferry.Arbania@gmail.com

http://www.beritajatim.com/citizenjurnalism.php?newsid=336

Azasi Hasan Siap Bertarung Melalui PPP


24-Des-2009

KabarIndonesia - Sumenep, Calon bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang bakal bertarung dalam pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) pada bulan Juni 2010 melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah mulai mengembaikan berkas. Hingga berita ini diturunkan, jumlahnya sudah mencapai 6 orang.

Salah satu calon bupati yang mengembalikan berkas, Kamis (24/12/2009) pagi yakni H. Asasi Hasan, SE, MM. Saat pengembalian berkas, yang bersangkutan diterima langsung Ketua Desk Pilkada, Baharuddin. Asasi Hasan dari unsur pengusaha ini dikawal oleh sejumlah pengurus PAC PPP daratan dan kepulauan.

Asasi Hasan optimis dalam Rapimcab PPP mendatang akan terpilih menjadi pemenang. Sebab, visi dan misi PPP sama dengan keinginan dirinya dalam upaya mengembangkan Sumenep lebih baik kedepan.

"Keinginan PPP untuk memperbaiki ekonomi warga Sumenep kedepan selaras dengan keinginan saya secara pribadi," kata Asasi pada wartawan di kantor DPC PPP Kabupaten Sumenep, Jalan Lingkar Barat, Kamis (24/12/2009).

Sementara, Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kabupaten Sumenep, Baharuddin mengatakan, Rapimcab DPC PPP bakal dilaksanakan 10 Januari 2010 mendatang. "Dalam rapim itu akan digelar pendapat dari PAC dan akan dilakukan tes wawancara," terang Baharuddin pada wartawan diruang kerjanya, Jalan Lingkar Barat Sumenep.

Tahap berikutnya, DPC PPP akan menentukan tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati. Ke tiga pasangan tersebut akan diajukan ke DPW PPP. "Dari DPW PPP akan membuang satu pasangan calon. Artinya, dua pasangan calon yang akan diajukan ke DPP," urainya.

Sedangkan yang akan memutus siapa pasangan calon yang layak untuk dijagokan pada saat pilkada mendatang yakni kewenangan DPP PPP. "Jadi, dua pasangan calon yang diusulkan DPW itu satu pasangan yang terbaik yang akan di ditetapkan sebagai calon bupati dan calon wakil bupati dari DPC PPP Sumenep," ujarnya.

Dari 14 orang yang mengambil berkas ke DPC PPP Sumenep, baru 6 orang yang mengembalikan yakni H Sugianto (Pengusaha), Drs KH Muhsin Amir (Ulama), DR M Sajali, MM. MH (Praktisi pendidikan), Ir H Soengkono Sidik, S.Sos, MSi (Birokrat), H Asasi Hasan SE, MM.(Pengusaha). (*)

Oleh : Hartono
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=27&jd=Asasi%20Hasan%20Siap%20Bertarung%20Melalui%20PPP&dn=20091224122450

Senin, 21 Desember 2009

Bersama NU Menabuh Islam Moderat


Duta Masyarakat | 22 Desember 2009

Untuk sekian kalinya, NU mengadakan pertemuan para tokoh Islam lintas mazhab melalui organisasi International Conference Islamic Scholars (ICIS). Sekitar 100 ulama tingkat dunia hadir. Pertemuan yang diadakan pada penghujung tahun ini menjadi salah satu agenda menyambut Muktamar NU ke-32 di Makasar bulan Maret tahun depan (Duta, 19/12/2009).

Mempertemukan ulama dan cendekiawan Islam ini sangatlah penting. Apalagi mereka hadir dari berbagai mazhab dan kelompok ideologis. Sharing dan tukar pendapat bagian dari upaya mencari titik temu, bukan memperuncing perbedaan. Sebab, para ulama ini adalah salah satu tokoh sentral yang diikuti �sekaligus panutan� para pengikutnya.

Islam adalah satu, namun ekspresi keberislaman menjadi keniscayaan beragam yang tidak mungkin dipersatukan, kecuali pada prinsip-prinsip pokok keimanan. Sebab, setiap akal memiliki perbedaan yang dalam proses adaptasinya dengan teks-teks agama dilingkupi realitas budaya dan sosial yang beragam sekaligus berbeda.

Belum lagi kerangka-kerangka ideologis yang turut memperuncing perbedaan dalam mengekspresikan keberislaman. Islam secara teologis adalah sebuah agama, tapi persinggungannya dengan ideologi tertentu memungkinkan keberislaman itu cenderung ideologis sehingga ekspresinya berkembang pada upaya penguatan ideologi, sekalipun pada akhirnya terkadang melenceng dari prinsip-prinsip Islam yang menjunjung semangat kasih sayang (rahmah) dan kedamaian bagi semua.

Atas dasar ideologis, Islam sering diekspresikan dengan kekerasan, memaksakan yang lain dan menebar kebencian. Alih-alih menciptakan kedamaian, Islam ideologis ini kemudian cenderung mengembangkan fanatisme pada anggota yang pada titik tertentu membangun nalar tertutup, yaitu nalar klaim kebenaran (truth claim) yang menganggap dirinya paling benar dan yang lain salah sehingga harus dipaksakan pada kebenarannya.

Untuk itu, kaitannya dengan pertemuan para ulama diharapkan lahir satu kesepakatan sekaligus kebersamaan mengecilkan berbagai konflik kemanusiaan dan kekerasan antarumat yang dilatarbelakangi sentimen keagamaan, apalagi pertemuan ini dihadiri kalangan negara Islam yang dirundung konflik berkepanjangan, misalnya Palestina, Iraq, Lebanon, dan lain-lain.

Tiada keberislaman yang damai datang tiba-tiba. Tiada cinta kasih itu datang dari langit. Semua harus diusahakan semua pihak, khususnya kalangan moderat dengan senantiasa menabuh semangat antikekerasan sekaligus menghilangkan nalar tertutup. Itu semua sekali lagi harus dibumikan sesuai semangat zamannya, meskipun tetap memetik etika universalitas Islam, baik dari al Quran atau tradisi kenabian (al hadits) sebagai spirit geraknya.

Islam moderat

Apa yang dilakukan NU mengumpulkan berkali-kali kalangan ulama dan cendekiawan Islam dari berbagai dunia, menurut penulis, tidak lain sebagai upaya menabuh genderang semangat berpikir dan bertindak moderat. NU sebagai organisasi massa senantiasa, sejak berdirinya, memegang prinsip-prinsip moderat dalam menyikapi persoalan bangsa di atas kerangka berpikir ahlussunnah wal jama’ah.

Dengan sikap moderat, NU berusaha tidak ekstrem kanan, yang sering ditabuh kalangan islamis dan puritan, atau ke kiri yang dikembangbiakkan kalangan liberalis sekuler.
Langkah ini secara rasional mendorong semua pihak tidak fanatik pada kanan atau kiri, sementara apa yang dipikirkan tentang Islam adalah tetap sebuah tafsiran yang relatif sehingga tidak melupakan satu prinsip keagamaan yang mendorong pada keimanan di satu pihak dan menciptakan kedamaian pada sesama, manusia dan alam, di pihak yang berbeda.

Kalangan moderat berusaha tidak terjebak pada keberagamaan tekstualis yang skriptualis karena ia menjadi salah satu sebab timbulnya kebekuan komunikasi hingga menyebabkan timbul ketegangan antarumat. Dengan melihat teks agama apa adanya, seseorang mudah menolak tradisinya sendiri karena dianggap bertentangan dengan tradisi teks (Arab).

Kebenaran baginya adalah kebenaran teks, di luar itu dianggapnya keluar dari Islam, yang layak dihindarkan, jika tidak mengatakan diberangus. Maka tidak heran kemudian kalangan ini selalu membunyikan pentingnya khilafah islamiyah, penegakan syariah Islam, dan sejenis, serta menolak isu-isu demokrasi yang dianggapnya tercipta dari tradisi Barat, padahal semangat sejati dari demokrasi tidaklah bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Khaled Abou Fadl (2005) dalam bukunya, Selamatkan Islam dari Muslim Puritan, cukup responsif menganjurkan agar umat Islam optimal mengembangkan teologi moderat. Bahkan baginya langkah ini berkaitan dengan penyelamatan jiwa dan nama baik Islam itu sendiri. Pertama, kalangan moderat dianjurkan sebisa mungkin terdidik dan menguasai berbagai pengetahuan tentang Islam dan syariat. Karenanya, diharapkan menjadi tandingan klaim dan kekuasan yang sama terhadap klaim-klaim kelompok lain dalam mendifinisikan Islam.

Kedua, kalangan moderat harus memandang diri mereka dalam kondisi jihad-defensif agar agama terlindungi dari serangan interpretasi dan disinformasi cacat terhadap Islam yang digarap kalangan puritan (tektulis-skriptualis). Artinya, jihad ini bukan bertujuan menumpahkan darah, tapi lebih pada jihad intelektual untuk merebut simpati kaum muslim dan non-muslim.

Paparan Khaled ini, jika dikaitkan dengan pertemuan ulama dan cendekiawan Islam se-dunia, tampaknya bagian dari gerakan NU menebarkan jihad intelektual untuk membumikan semangat Islam moderat dalam memaknai dan berbuat atas nama Islam, yaitu semangat mempersaksikan Islam yang ramah dan kasih sayang, bukan hanya di Indonesia tapi juga di belahan dunia.

Dengan tetap konsisten mengembangkan teologi moderat, diyakini atau tidak, NU akan menjadi barometer dalam menciptakan ruang publik yang beragam, tapi penuh dengan kedamaian sebagai aset bangsa yang harus bersama-sama dilestarikan.

Akhirnya, menjelang digelarnya Muktamar NU ke-32 di Makassar, persoalan pengembangan teologi moderat layak untuk tetap menjadi isu-isu sentral di tengah-tengah perdebatan isu-isu kembali ke khittah yang tiada pernah henti. Dengan ini, maka NU ke depan tetap jaya sebagai corong, sekalipun bukan satu-satunya, bagi pengembangan Islam moderat di tengah-tengah ancaman ideologi transnasional yang semakin gencar, bahkan mengancam nilai-nilai kebangsaan. Wallahu al Muwafiiq.

http://dutamasyarakat.com/artikel-26338-bersama-nu--menabuh-islam-moderat.html

Selamat Hari Ibu ke-81 "Kesetaraan Perempuan & laki2 dlm Pembangunan Nasional di segala bidang"


Tema hari IBU (THI) Tahun 2009 : "Kesetaraan Perempuan & laki2 dlm Pembangunan Nasional di segala bidang"


1.Perempuan & laki2 indonesia membentuk & menyiapkan generasi penerus bangsa yg beerkarakter, berahlak mulia, sehat & bugar

2. Libatkan perempuan & laki2 dlm penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja

3. Tingkatkan peran perempuan sbg penggerak sektor rril, usaha mikro, kecil & menengah dlm penanggulangan kemiskinan.

4. Hapus sgl bentuk diskriminasi pada pelaksanaan lapangan kerja

3. Tingkatkan peran perempuan sbg penggerak sektor rril, usaha mikro, kecil & menengah dlm penanggulangan kemiskinan.

4. Hapus sgl bentuk kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan perempuan dan anak.
5. Perang terhadap narkoba & HIV/AIDS.

6. Waspadai kerusakan lingkungan, bencana alam & konflik sosial yg membawa penderitaan bagi perempuan & anak

7. Hemat energi & gunakan energi pengganti merupakan tindakan bijak perempuan & laki2 indonesia.

Salam Azasi Hasan Center (AHC)

Jumat, 18 Desember 2009

Gus Sholah Ingin NU Kembali Pimpin Gerakan Masyarakat Sipil


Kamis, 10 Desember 2009

Jakarta, Muktamar
Kandidat ketua umum PBNU KH Sholahuddin Wahid menginginkan NU menjauhi ranah politik praktis dan memerankan kembali sebagai pemimpin gerakan masyarakat sipil sebagaimana yang dilakukan oleh Gus Dur pada tahun 1990-an.

“Peran politik praktis harus diakhiri karena posisi NU diatas partai politik. NU harus menjadi unsur utama masyarakat sipil sebagaimana tahun 1990-an,” katanya dalam diskusi Reboan di Jakarta, (9/12).

Muktamar NU tahun 2010 mendatang ini menurutnya menjadi tonggak penting bagi perubahan arah NU. Ia membagi NU menjadi beberapa periode penting, kelahiran pada tahun 1926, peran perjuangan kemerdekaan tahun 1945, menjadi partai politik tahun 1952, bergabung dengan PPP tahun 1973, menerima Pancasila dan khittah pada tahun 1984, pemimpin masyarakat sipil periode 1990-an, reformasi 1998 dengan mendirikan PKB.

Setelah reformasi, terdapat keyakinan kuat bahwa NU harus terjun dalam politik praktis, apalagi setelah terpilihnya Gus Dur sebagai presiden, tetapi banyak kegagalan yang dialami sehingga politik NU ke depan adalah politik kebangsaan.

Ditanya mengenai batasan dari politik praktis, Gus Sholah menjelaskan beberapa aturan, diantaranya pertama, jika ada ketua NU yang maju dalam kancah politik, harus mundur sebagaimana yang dilakukan dalam pilpres tahun 2004 dan tidak menggunakan institusi NU untuk kepentingan politik praktis ini.

Bukan berarti tokoh NU dilarang untuk terlibat dalam politik karena ini merupakan hak individunya sebagai warga negara. “Saya mendorong tokoh NU untuk maju jika memang memiliki potensi, tetapi harus tahu aturan dan cerdik,” tandasnya.

Demokrasi Ekonomi

Hal yang selama ini belum banyak mendapat sentuhan oleh NU adalah pengembangan demokrasi ekonomi dikalangan warga NU. Saat ini, NU dengan jumlahnya yang besar hanya menjadi pasar bagi kelompok lain, pasar ideologi, ekonomi, pendidikan dan lainnya, padahal NU sendiri memiliki potensi yang luar biasa.

Karena itu, NU memiliki peran penting mengawal pembuatan UU atau peraturan pemerintah lainnya agar tidak merugikan rakyat banyak. Diantara UU yang menurutnya merugikan adalah UU Pasar Modal dan UU Sumberdaya Air.

Sementara untuk pemberdayaan di lingkungan NU, ia mengusulkan adanya stimulus bagi PCNU tertentu yang memiliki potensi besar. Jika dalam satu periode kepemimpinan bisa menghasilkan beberapa cabang yang memiliki prestasi bagus, dan diteruskan pada periode selanjutnya, NU akan menjadi organisasi yang semakin disegani.

“Kita tidak boleh memanfaatkan NU, baik yang politik maupun non politik. Jangan hidup dari NU, tetapi hidupilah NU,” imbuhnya.

Dukung UU Islami secara Terbatas

Mantan anggota Komnas HAM ini juga menyatakan, NU mendukung penerapan UU yang Islami, secara terbatas, bukan dalam koridor Undang-Undang Dasar. Beberapa UU yang menyangkut umat Islam yang telah berhasil diperjuangkan diantaranya adalah UU Peradilan Agama, UU Perkawinan, UU Haji, UU Zakat, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan umat Islam.

Meskipun dalam beberapa hal NU, mengahadapi persoalan, Gus Sholah menyadari ada kesadaran tentang situasi ini dan keinginan kuat untuk melakukan perbaikan karena banyak potensi besar yang dimiliki NU.

Beberapa potensi yang dimiliki adalah massa yang besar, jaringan yang luar, intelektual muda NU sementara sebagian persoalan yang dihadapi adalah adanya penurunan kepercayaan terhadap NU. (mkf)

http://muktamar.nu.or.id/page.php?lang=id&area=Zmlyc3RfcGFnZQ%3D%3D&lks=ZGluYW1pY0RldGls&cid=MQ%3D%3D&idNya=64

Selasa, 15 Desember 2009

PWRI Dukung Konsep Ekonomi Azasi Tonjolkan Keadilan dan Pemerataan


Senin, 14 Desember 2009

SUMENEP-Sebagai putra daerah yang malang melintang di bidang ekonomi, Azasi Hasan SE MM dinilai memiliki kemampuan dalam konsep penataan ekonomi mikro dan makro. Terbukti, berkat kepiawaiannya dalam memaparkan visi ekonomi, jajaran PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) Sumenep memberi apresiasi mendalam.

Hal tersebut terlihat saat Azasi Hasan, profesional yang kini melamar sebagai calon M1 (bupati) dari PPP, itu menjadi pemateri dalam ceramah ilmiah tentang dampak Jembatan Suramadu bagi perekonomian Sumenep kemarin (13/12). Acara dimaksud merupakan prakarsa dari PWRI dalam rangka mencari alternatif pemikiran sebagai solusi pembangunan ke depan.

Hadir dalam tatap muka dan ceramah ilmiah itu antara lain pengurus PWRI Sumenep, pengurus cabang PWRI se Sumenep, pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso, pengurus Primkoptama Melati dan sebagainya. Total pengurus dan anggota yang hadir diperkirakan 250 orang. Azasi Hasan sendiri hadir dalam kapasitas sebagai profesional yang memiliki keahlian ekonomi.

Dalam paparannya, Azasi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi menjadi hal sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan tingkat distribusi pendapatan yang merata, maka sudah bisa dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut akan membaik.

"Dan, salah satu faktor tingginya tingkat ekonomi adalah tersedianya infrastruktur. Sebab, pembangunan infrastruktur salah satu aspek penting untuk mempercepat pembangunan. Sehingga, hakikat pembangunan bisa terwujud dengan memerhatikan keadilan dan pemerataan," katanya.

Nah, dalam konteks Jembatan Suramadu, Azasi meyakini sebagai tonggak awal terciptanya infrastruktur mumpuni di Madura. Dengan demikian, diharapkan dengan adanya jembatan terpanjang di Asia itu bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Madura pada umumnya.

"Pengaruh Suramadu banyak. Kelancaran lalu litas barang, jasa maupun penduduk sangat tampak. Jalur transportasi menjadi pendek sehingga mengurangi biaya. Selain itu, dengan Suramadu pemberdayaan di empat kabupaten lebih terarah mengingat prasarana pendukung dekonsentrasi planologis, yaitu pengalihan fungsi aktifitas utama dari Kota Surabaya," paparnya.

Jika semua sektor telah aktif seiring perkembangan manusianya, Azasi yakin bahwa Sumenep akan merasakan dampaknya. "Saat ini saja, dampak Suramadu sangat terasa. Selanjutnya, tinggal memantapkan integritas agar mudah menarik investor untuk menanamkan modal," kata pria kelahiran Sumenep, 28 Juli 1968 ini.

Atas dasar itulah, ke depan, urai Azasi, perlu adanya strategi pembangunan yang mumpuni. Misalnya, membuat agen-agen pembangunan yang bertugas menyosialisasikan arah dan strategi pembangunan, memberi peluang agar sektor modern dapat tetap maju, memberdayakan sektor ekonomi lapisan rakyat yang masih tertinggal.

"Ke depan, tinggal bagaimana kita semua terlibat dalam pembangunan. Kami, dengan doa restu hadirin, siap untuk mengawal Sumenep menuju perubahan nyata di bidang ekonomi," tuturnya disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.

Salah satu fungsionaris PWRI Sumenep, M. Adnan, mengatakan, pihaknya telah mendengarkan pemaparan konsep ekonomi Azasi Hasan secara seksama. Menurutnya, ada banyak hal baru yang diketahui dan diyakini berguna untuk pembangunan ke depan.

Termasuk, kata dia, dalam konteks bagaimana PWRI memberdayakan diri dalam kapasitasnya sebagai lembaga yang kredibel. "Kami mendukung konsep ekonomi Pak Azasi, semoga bisa bermanfaat untuk semua," katanya saat sesi dialog.

Untuk diketahui, Azasi Hasan kini proses mengikuti penjaringan bakal calon bupati di PPP. Tokoh kelahiran asli Sumenep yang malang melintang di dunia perbankan ini melamar ke PPP sebagai bentuk tanggung jawab membangun demi terwujudnya perubahan nyata.

Sebagai putra daerah, Azasi cukup memiliki tanggung jawab untuk tempat kelahirannya. Buktinya, berbagai kegiatan telah digelar. Mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, hingga kegiatan olahraga. Terakhir, Azasi memberi ruang kepada warga kepulauan untuk mudik gratis saat Lebaran Idul Fitri lalu. (zid/ed/advertorial)

Selasa, 08 Desember 2009

Informasi Sunatan Massal Azasi Hasan Center 25-26 Jan 2010


Assalamu'alaiku Wr. Wb.

"Ada Bahagia yang mekar & semerbak dalam dada saat kita sadar dengan Allah bahwa kita putera Ibunda dan Ayah, lebih indah lagi kalau kita membisikkan pertanyaan itu dengan Doa dan Air Mata".

Mhn doa restu, dalam rangka program sosial peduli kesehatan Azasi Hasan Center (AHC) bekerjasama dengan Dinkes Sumenep, Insya Allah akan mengadakan "SUNATAN MASSAL GRATIS" di seluruh kecamatan se Kabupaten Sumenep.

Pendaftaran di Kelurahan/Kades, TK/RA, SD/MI, Ponpes pada tanggal 28 Des sd 20 Jan 2010. Pelaksanaan tanggal 25, 26 Jan 2010 di segenap Puskesmas/Puskesmas Pembantu, secara serentak di seluruh Kabupaten Sumenep.

Demikian mohon bantuannya untuk menginformasikan ke segenap masyarakat.

Wallahumafiq Ilaa Aqwamith Thoriq,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Azasi Hasan, SE MM

Kamis, 03 Desember 2009

Said Aqil Siradj akan Prioritaskan Pengkaderan NU


Selasa, 01 Desember 2009

Kudus, Muktamar
Kandidat ketua umum PBNU KH Said Agil Siraj menegaskan jika terpilih dalam Muktamar ke-32 di Makasar nanti, dirinya akan memprioritaskan pengkaderan di berbagai bidang garapan NU. Dia menjelaskan keinginan itu didasari kerinduannya NU pada era Gus Dur, dimana semua lembaga di NU selalu ada kegiatan pengkaderan.

“Pengkaderan di NU jauh lebih penting daripada urusan politik yang belakangan ini menjadi tujuan utama semua orang,” tegas Said Aqil di saat menyampaikan taushiyah pada pengajian kebangsaan sekaligus pembukaan Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) Tingkat Nasional yang dilaksanankan oleh PC PMII Kudus di Pendopo Kabupaten, Senin (30/11).

Di depan kader organisasi mahasiswa NU ini, Said Aqil mengharapkan PMII mengutamakan kaderisasi dengan berpijak pada akidah ahlussunnah wal jamaah.

“Aswaja yang merupakan dasar untuk berfikir dan beramal bisa sebagai spirit untuk menunjukkan jati diri kader PMII dalam kehidupan berbangsa dan beragama,” tandas Kang Said panggilan akrabnya.
taushiyahnya, Kang Said lebih banyak mengupas perjalanan keislaman masa lalu dan kekinian. Dia menjelaskan, Islam tidak hanya sebagai aqidah maupun syariah, tetapi lebih banyak menawarkan ilmu, peradaban, akhlak dan budaya kemajuan serta civil society.

“Kita juga perlu mensinergikan antara agama dengan kebudayaan maupun peradaban, untuk mewujudkan masyarakat yang mutamaddin,” Katanya.

Lebih lanjut Said Agil mengatakan Islam lebih mementingkan perdamaian tanpa memandang suku, ras maupun golongan.

”Oleh karena kita dilarang melakukan permusuhan dengan dalih perbedaan agama, golongan, suku atau ras. Yang boleh dimusuhi adalah perilaku yang kurang sesuai dengan kehidupan masyarakat seperti korupsi, perampokan maupun sejenisnya,” tegasnya.

Selain Said Aqil Siraj, hadir dalam acara tersebut Ketua PCNU Kudus KH.Khusnan MS, Ketua PKC PMII Jawa Tengah dan sejumlah alumni PMII dan kader-kadernya se-kabupaten Kudus. (adb)

http://muktamar.nu.or.id/page.php?lang=id&area=Zmlyc3RfcGFnZQ==&lks=ZGluYW1pY0RldGls&cid=MQ==&idNya=54

Minggu, 29 November 2009

Hasyim; Muktamar Jadi Mementum Perkuat Konsolidasi Para Kiai


Minggu, 22 November 2009

Jakarta, Muktamar
Pelaksanaan Muktamar ke-32 NU yang berlangsung di Makassar Maret mendatang diharapkan menjadi ajang bagi para kiai untuk kembali menyatukan diri dalam barisan Nahdlatul Ulama.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan saat ini yang paling penting untuk dibenahi adalah para kiai yang kekuatannya terpencar-pencar dan ditarik oleh berbagai partai politik sehingga NU kurang solid.

“Jika kita mampu menyatukan kembali para kiai dalam NU, maka kekuatan kita akan semakin solid,” katanya baru-baru ini.

Jika para kiai yang sebagian besar duduk dalam posisi syuriyah atau mustasyar, maka tugas jajaran tanfidziyah atau eksekutif dalam melaksanakan program-program NU akan semakin ringan.

“Kalau tanfidziyahnya saja yang diperkuat tanpa mempertimbangkan peran para kiai, hasilnya akan kurang maksimal,” jelasnya.

Dalam pertemuan dengan para ketua wilayah NU yang berlangsung pada 18 November lalu di Jakarta, Hasyim menegaskan untuk tidak bersedia dicalonkan kembali sebagai ketua umum PBNU, tetapi ia menyatakan kesediaannya jika diminta untuk mengabdi di jajaran syuriyah NU. (mkf)

http://muktamar.nu.or.id/page.php?lang=id&area=Zmlyc3RfcGFnZQ%3D%3D&lks=ZGluYW1pY0RldGls&cid=MQ%3D%3D&idNya=49

Rabu, 25 November 2009

PT. SIM BAKAL OPERASI PERDANA, LINTASI KALIANGET-KANGEAN


Transportasi

Sumenep-PT. Sakti Inti Makmur (SIM) mulai 30 Nopember 2009, akan mengoperasikan Kapal Cepat Express Bahari 3C. Kapal tersebut akan melayani lintasan Kalianget-Kangean dengan waktu tempuh hanya 3,5 jam.

“Diharapkan dengan waktu tempuh yang lebih singkat, dapat membantu mobilitas masyarakat Kangean, dan membantu percepatan pembangunan di daerah tersebut,”tegas General Manager Marketing PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur, Stephanus Buyanto, SE pada konferensi pers di Hotel Suramadu, Jum’at (20/11) siang.

Stepanus mengatakan, kapal yang nantinya dioperasikan merupakan jenis kapal penumpang, yang mampu mengakut 241 penumpang, yang dibagi dalam 3 kelas, yakni Kelas VIP, Eksekutif dan Ekonomi.

Sedangkan untuk keamanan penumpang, pihaknya menjamin kapal tersebut aman bagi para penumpang, karena telah memenuhi standar internasional ISM CODE, yang juga dilengkapi alat navigasi canggih.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan perjalanan, selain telah berstandart internasional, PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur juga sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam jasa kapal penumpang cepat ini,”tegas Stepanus.

Mengenai rencana penambahan armada dan jadwal pelayaran, Stefanus menjelaskan, rencana tersebut tergantung animo dari masyarakat. “Ini kan masih awal, bila nanti memperoleh tanggapn positif, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan armada dan rute pelayaran,”pungkasnya. ( Gun, Esha )

sumber ; www.sumenep.go.id